Dia menyebut penegakkan hukum saat ini tidak beradab, penuh rekayasa, dan sarat penyiksaan. Penegakkan hukum saat ini juga hanya tajam ke pihak yang kritis.
"Jadi jangan ada penegakkan hukum ibarat pisau yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas karena diskriminasi hukum sangat berbahaya sekali bagi keberlangsungan bangsa. Ayo kita hijrah dari penegakan hukum yang tidak beradab ke penegakan hukum yang berkeadilan. Ingat, Indonesia negara hukum bukan negara kekuasaan," kata dia.
Habib Rizieq mengatakan, revolusi akhlak pada level sistem juga harus merubah politik belah bambu dan adu domba menjadi politik persatuan. Dengan demikian tidak ada lagi tebang pilih dan perlakuan berbeda terhadap pihak-pihak yang hidup di NKRI.
Sementara itu, Habib Rizeiq mengatakan revolusi akhlak pada level individu mensyaratkan adanya perubahan dari perilaku buruk menjadi baik. Semisal perilaku khianat atau pembohong menjadi amanah atau jujur. Kemudian perilaku koruptif menjadi nonkoruptif. Lalu perilaku maksiat harus ditinggalkan.
"Itu harus masuk di seluruh masyarakat, melalui dakwah, seruan, nasihat, diskusi, melalui tulisan dan rekaman, kita ajak semua dengan dakwah," tutupnya.