Bersamaan dengan upaya evakuasi, Tim Layanan Dukungan Psikososial BBPPKS Banjarmasin juga memberikan bantuan bagi warga di tempat pengungsian, terutama bagi orang tua dan anak-anak.
"Tentu saja dengan tetap melaksanakan protokol COVID-19, BBPPKS melakukan reaksi cepat atas kondisi terkini Kalimantan Selatan sekaligus upaya pengembangan peran BBPPKS dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial," kata Yahya.
Sementara itu, respons cepat juga ditunjukkan oleh Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) "Budi Luhur" Banjarbaru. Balai "Budi Luhur" juga memfungsikan satu asrama menjadi posko darurat bencana banjir.
Hingga saat ini, tercatat ada sekitar 22 warga penyintas bencana banjir dari wilayah Martapura yang mengungsi di posko darurat bencana banjir, terdiri dari 2 orang berusia lanjut (lansia), 10 pasangan suami istri, 3 remaja, serta 7 anak-anak dan bayi.