Menurut dia, versi aplikasi yang pertama kali diunduh oleh petugas KPPS tiba-tiba berubah di tengah jalan. Ia menyebut ada sejumlah script yang ditambahkan untuk bekerja sistem Sirekap.
"Ini kaya MK aja, di tengah jalan aturannya diganti, iya sama. Jadi kalau istiah teknis ini ada script yang ditambahkan, ada script yang dikurangin, nah ini fatal," ungkapnya.
Dia menyebut bahwa salah satu fungsi script ini diduga untuk mengalihkan suara pada partai tertentu. Jelasnya, tambah dia, apabila partai tertentu diinput ke pada aplikasi Sirekap, maka partai itu bakal langsung dihilangkan.
"Jadi ada fungsi yang tadinya ada kemudian dihilangkan, kemudian ada yang ditambahkan," kata dia.
"Nah yang ditambahkan ini pantas ditengarai, belum sampai ditengarai ya, pantas ditengarai dimasukkan yang itu menjadi momok bagi teman-teman partai termasuk Perindo yang itu kalau misalnya muncul partai tertentu ya itu cut," kata dia.
Script itu, kata Roy, ditempatkan saat server aplikasi itu berada di Singapura.
"Script ini disisipkan namanya jason script, disisipkan ketika Sirekap ini waktu itu ditempatkan di Singapura," tandasnya.