PUNCAK JAYA, iNews.id – Ketegangan politik yang membara selama Pilkada Puncak Jaya, Papua Tengah akhirnya mereda. Dua kubu pasangan calon bupati yang sempat bertikai kini sepakat berdamai dalam ritual adat patah panah dan lepas tali busur.
Tak tanggung-tanggung, Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya menggelontorkan dana fantastis mencapai Rp10 miliar demi merajut perdamaian.
Prosesi damai itu dilakukan secara terpisah, kubu paslon nomor urut 1 Yuni Wonda-Mus Kogoya menerima bantuan di Lapangan Amanah. Sementara kubu paslon nomor urut 2 Miren Kogoya-Mendi Wonorengga di Lapangan Pagaleme.
Penjabat (Pj) Bupati Puncak Jaya Yopi Murib yang memimpin langsung penyerahan dana menyebut masing-masing kubu mendapat Rp5 miliar. Dana ini bersumber dari APBD Puncak Jaya Tahun Anggaran 2025.
“Dana ini untuk menyelenggarakan ritual adat patah panah dan lepas tali busur sebagai simbol akhir dari permusuhan,” kata Yopi Murib didampingi Kapolres Puncak Jaya AKBP Achmad Fauzan, Dandim 1714 Letkol Inf Irawan Setya Kusuma serta jajaran Satgas dan Pemkab dikutip dari laman Polda Papua, Jumat (6/6/2025).
Yopi memastikan bantuan ini yang terakhir dari pemerintah dan tidak akan ada lagi anggaran sejenis dikucurkan ke depan.