Saat Jenderal De Kock Merasa Bersalah karena Curangi Pangeran Diponegoro

Solichan Arif
Lukisan penangkapan Diponegoro (foto: repro)

Tidak hanya itu, upaya menangkis tudingan tidak ksatria dalam penangkapan Diponegoro juga dilakukan De Kock dengan memerintahkan Letnan Satu Francois De Stuers, ajudan pribadi yang kemudian menjadi menantunya, untuk membelanya

Pada tahun 1833 atau tiga tahun setelah penangkapan Diponegoro, De Stuers menerbitkan buku berjudul Memoirs sur la guerre d’ile. Buku itu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda dengan judul Gedenkschrift van den oorlog op Java van 1825 tot 1830 (Buku peringatan Perang Jawa dari tahun 1825 sampai 1830).

Inti dari buku itu membela sekaligus membenarkan tindakan yang sudah dilakukan Jenderal De Kock terhadap Diponegoro. “Perbuatan-perbuatan yang terhormat, yang semakin cemerlang mengingat terjadi di tempat yang jauhnya lebih dari empat ribu jam dari Tanah Air”.

Kendati demikian, semua pembelaan bersih diri itu tidak mampu melunturkan tudingan rakyat Jawa, khususnya pengikut Diponegoro kepada Jenderal De Kock dan Belanda. Pangeran Jawa yang sangat dihormati itu hanya bisa ditaklukkan dengan cara curang dan tidak ksatria.

Editor : Reza Fajri
Artikel Terkait
Film
2 bulan lalu

Viral Film AI Diponegoro Hero Siap Ramaikan HUT ke-80 RI, Cetak Sejarah Dunia!

Nasional
2 bulan lalu

Deretan Tokoh Penting Alumni SMA Taruna Nusantara Ikut Defile Dadakan, AHY dan Sugiono Terima Penghormatan

Nasional
3 bulan lalu

Menelusuri Jejak Bangunan Bersejarah di Jantung Kota Medan

Nasional
4 bulan lalu

Ketum Kadin Gagas Retreat untuk Pengusaha di Magelang, Ini Tujuannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal