Rizky mengungkapkan, pihaknya lantas menghubungi Asosiasi Rental Indonesia di Tangerang untuk meminta bantuan sehingga datanglah 3 orang yang membantu mereka, yakni Agus Zimi, Ramli, dan Fajrie. Singkatnya, sesuai GPS, mobil Brio milik rental berada di parkiran minimarket Rest Area KM45 Tol Tangerang-Merak sehingga mereka mendatangi lokasi tersebut.
Di parkiran minimarket itulah mereka bertemu para terdakwa, ayahnya pun sempat memegangi Sertu Akbar dan meminta Sertu Akbar menjatuhkan pistolnya. Tak lama, terdengar suara letusan senjata api sebanyak dua kali.
"Pada saat kapan letusan pertama kali? Saudara saksi mendengar ada perintah apa pun dari Sertu Akbar tuk menembak" tanya Oditur Militer.
"Pada saat ayah saya memegang Sertu Akbar itu. Tidak mendengar, saya tiba-tiba saja mendengar letusan saja, dari dalam mobil Brio itu keluar asap, duar (menirukan suara tembakan) gitu kan satu, dua kali duar pas saya lihat lagi, setelah letusan itu saya menunduk," ucap Rizky.
Usai mendengar suara letusan dan didatangi oleh orang dari dalam mobil Sigra, dia pun melarikan diri menjauh dari lokasi kejadian. Baru pasca mobil Sigra dan mobil Brio milik rental pergi dari lokasi, dia berani mendatangi lokasi lagi yang akhirnya dia malah melihat saksi Romli sudah dalam kondisi terkapar dan juga ayahnya.
Rizky pun menangis usai menceritakan peristiwa tersebut. Adapun ketiga terdakwa yang hadir di persidangan pun hanya bisa menundukan kepalanya, begitu pula saat ditatapi oleh kedua anak korban, ketiga terdakwa hanya tertunduk seolah tak berani menatap mata dua anak korban.