Menparekraf pun turut mengajak para santri untuk mulai berfikir konten kreatif seperti apa yang bisa diciptakan untuk berdakwah, bagaimana bisa menebar kebaikan yang berlandaskan empat sifat wajib bagu rasul, yaitu sidiq, amanah, tabligh, dan fathonah.
Salah satu mentor Santri Digitalpreneur Indonesia serta Pelaku Usaha Industri Kreatif Subsektor Animasi, Yuda Wirafianto, menyampaikan bahwa antusiasme dari para santri sangat baik. Secara umum para santri sangat berminat dengan dunia digital. Dan pada saat proses pelatihan pun para santri sangat kritis, karena sering melontarkan pertanyaan.
“Saya berharap kedepan santri-santri ini bisa mewarnai zaman bukan diwarnai. Semoga santri kita bisa menjaga nilai keislaman dan memperkuat karakter bangsa,” ujarnya.
Pendakwah Digital, Habib Husein Ja'far Al Hadar mengatakan santri merupakan salah satu generasi yang unggul. Santri memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh banyak orang seperti ilmu agama, kemandirian, dan yang paling penting adalah keberkahan dalam pembelajarannya. Karena itu mereka harus difasilitasi dalam berperan di kalangan masyarakat baik secara nasional maupun global.
“Karena itu saya senang sekali Kemenparekraf memberikan kesempatan melalui pembekalan keilmuan bagi santri ini agar santri memiliki peluang lain yaitu berdakwah melalui media digital,” ujarnya.