Sementara itu, Kepala Delegasi Saudi, Mayor Jenderal Sulaiman Al Yahya, memberikan arahan dari penjaga dua masjid suci dan Yang Mulia Putra Mahkota, untuk dapat semaksimal mungkin melayani para jamaah sesuai Program Transformasi Nasional 2020, Saudi Vision 2030.
Sementara, Wakil Menteri Haji dan Umrah Hussein Al-Sharif mengatakan, pihaknya telah siap dalam melayani jamaah haji. Terkait program Makkah Road, pihaknya mengklaim telah menyelesaikan semua tugas dan siap untuk menerima para jamaah dari Malaysia dan Indonesia.
Tugas yang dimaksud Al-Sharif meliputi penyortiran dan klasifikasi bagasi, kemudian menerima dan mengantarkan jamaah serta barang-barangnya dengan bus dari bandara langsung ke tempat tinggal mereka di Makkah dan Madinah.
Diketahui, Layanan Makkah Road adalah salah satu inisiatif yang sedang dilaksanakan dalam rangka Program Transformasi Nasional 2020 untuk mencapai Visi Kerajaan 2030, yakni meningkatkan layanan bagi para jamaah. Program ini sesungguhnya telah diluncurkan pada tahun 2017, namun hanya menerima jamaah haji asal Malaysia. Pada Tahun ini, program tersebut telah melayani seluruh Jamaah Haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Program ini memudahkan jamaah untuk mengeluarkan visa, penanganan bea cukai dan prosedur paspor, memeriksa ketersediaan persyaratan kesehatan, serta pengodean dan pemilahan bagasi sesuai dengan transportasi dan pengaturan perumahan di Kerajaan Saudi.
Melalui program seperti itu, jamaah haji dimungkinkan untuk melalui prosedur penerbangan secara lebih mudah hingga tiba di pondok mereka masing-masing di Makkah dan Madinah, bahkan, barang-barang jamaah pun akan langsung diantar ke pondok.