Menurutnya, tes psikologi dilakukan untuk menguji dan menilai potensi psikologi peserta seleksi sesuai dengan profil Bintara Polri yang dibutuhkan. Aspek psikologi yang diungkap meliputi kecerdasan, kepribadian dan sikap kerja.
"Dari aspek kecerdasan potensi yang diungkap meliputi kemampuan berpikir praktis, verbal dan logis. Aspek kepribadian meliputi stabilitas emosi, sikap prososial, penyesuaian diri, kepercayaan diri, motif berprestasi, pengambilan keputusan, loyalitas dan kerja sama," katanya.
Dia menambahkan, dari 76.387 peserta seleksi dibagi menjadi dua kelompok, 74.591 orang mengikuti seleksi polisi tugas umum, sedangkan 1.796 orang mengukuti seleksi Bintara kompetensi khusus. Seleksi Polisi tugas umum yang dinyatakan memenuhi syarat sebanyak 41.912 (56,09%), sedangkan yang dinyatakan tidak memenuhi syarat sebanyak 32.814 (43,91%).
Peserta yang dinyatakan gugur (TMS) tidak boleh mengikuti tahapan seleksi berikutnya. Sedangkan peserta seleksi Bintara kompetensi khusus tidak menggunakan sistim gugur, tetapi berdasarkan rangking sesuai hasil komulatif dari semua tes dengan mengutamakan kompetensi teknisnya.
"Sementara itu untuk tamtama Polri peserta yang ikut tes psikologi sebanyak 6.109 orang. Yang dinyatakan memenuhi syarat 3.571 orang (58,45%) dan yang dinyatakan tidak memenuhi syarat 2.538 (41,55%)," katanya.