Bersyukurnya, sang suami memahami nilai-nilai perjuangan RA Kartini, ia pun mendukung untuk membuat sekolah anak perempuan di rumahnya sendiri. Tak lama, muncul 'Sekolah Kartini' di berbagai daerah, seperti Semarang, Yogyakarta, Malang, Madiun, hingga Cirebon.
Takdir berkata lain karena RA Kartini tidak sempat melihat kerja keras perjuangannya. Ia harus berpulang di usia yang sangat muda pada 17 September 1904 saat melahirkan putra pertamanya.
Surat-surat yang sempat Kartini kirim ke sahabatnya di Belanda pun dibuat menjadi sebuah buku yang mengisahkan cerita R.A Kartini lengkap berjudul 'Habis Gelap Terbitlah Terang'.
Setelah mengetahui sejarah perjuangan RA Kartini, simak juga biografi dari pejuang emansipasi wanita di sini.
Nah, sudah tahukan sejarah perjuangan RA Kartini dan biografinya? Semoga bisa mendorong semangat kita untuk terus berjuang ya!