Bahkan, sebelum kedatangan Nabi Ibrahim yang mendirikan fondasi Kakbah dan membangunnya, tempat tersebut sudah dimuliakan sejak dahulu. Bahan pembangunan Kakbah disebutkan berasal dari lima gunung, yaitu Gunung Thursina (Gunung Sinai), Gunung Thurzita, Gunung Libanon, Gunung Judi, serta Gunung Nur.
Pembangunan Kakbah ini diakhiri dengan peletakan batu Hajar Aswad yang berada di pojok tenggara Kakbah. Setelah Kakbah selesai dibangun, Allah SWT memerintahkan umat Muslim untuk mendatangi rumah-Nya tersebut.
Kakbah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim serta dibantu Nabi Ismail pun tertulis dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 127. Arti ayat tersebut, “Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”
Kakbah telah mengalami perbaikan sebanyak empat kali. Perbaikan terakhir dilakukan setelah Abdullah bin Zubair meninggal dunia. Setelah Abdullah bin Zubair meninggal dunia, al-Hajjaj ibn Yusuf memberitahukan kepada Khalifah Dinasti Umayyah, Malik bin Marwan, bahwa Ibnu Zubair mendirikan fondasi Kakbah.
Namun ada juga yang menyebutkan pembangunan Kakbah dilakukan sebanyak lima kali. Jadi, seperti itu sejarah tempat berdrinya Kakbah dahulu. Semoga bisa menambah pemahaman kita ya!