Menurut Muzani, mengejar ketertinggalan itu harus dilakukan dengan cara yang efektif yaitu melalui jalur politik. Partai Gerindra meyakini Prabowo Subianto merupakan sosok yang mampu untuk mengembalikan kejayaan Indonesia kembali.
"Sebagai pejuang sejati beliau (Prabowo) tidak pernah lelah untuk memperjuangkan kebaikan. Memang beliau belum berhasil dan terus berjuang tanpa kenal lelah, apalagi menyerah. Itu sebabnya beliau kalah maju lagi, kalah maju lagi. Itu lah seorang pejuang sejati. Dan kami meyakini bahwa beliau lah yang akan mengangkat martabat bangsa kita, mengangkat derajat bangsa Indonesia kembali menjadi macan Asia," tutur Muzani disambut tepuk tangan kader.
Oleh karena itu, Gerindra dalam Rapimnas beberapa waktu lalu sudah memutuskan calon presiden dari Partai Gerindra hanya tunggal yaitu Prabowo Subianto. Jika ada orang lain yang mengklaim sebagai capres dari Gerindra itu suatu hal yang ilegal.
"Pada Rapimnas 12 Agustus 2022 yang lalu kita telah memutuskan bahwa capres Gerindra hanya satu nama, satu itu artinya tunggal, tidak ada nama lain yaitu Prabowo Subianto. Itu adalah keputusan yang sudah disepakati seluruh komponen Partai Gerindra di seluruh Indonesia. Karena itu jika ada orang yang mengaku jadi capres dari Gerindra jelas itu ilegal," kata Muzani.
Muzani kemudian mengingatkan agar setiap kader Gerindra di Aceh dan seluruh Indonesia untuk tidak mengkhianati kepercayaan rakyat. Dia berharap kepengurusan yang baru ini dapat membawa Gerindra menang dan menjadikan Prabowo presiden pada Pilpres 2024.
"Kok bisa sorang Prabowo menunjuk Fadullah sebagai Ketua DPD Gerindra Aceh mantan kombatan panglima GAM. Tapi ini lah cara-cara Prabowo. Saat ini semua kombatan GAM sudah meletakkan senjata. Gerindra ingin menunjukkan bahwa persoalan itu sebagai masa lalu dan sudah selesai. Buat kami ini lah cara Prabowo yang akan dilakukan dalam membangun kerjasama di tingkat nasional bila beliau menjadi presiden Republik Indonesia," tutur Wakil Ketua MPR itu.
Dalam kegiatan ini, Muzani didampingi Waketum Gerindra Sugiono, Gus Irfan Yusuf Hasyim, dan Ketua OKK DPP Gerindra Prasetyo Hadi. Kemudian turut hadir Wali Nanggroe Aceh Tengku Malik Mahmud Al Haythar dan jajaran Forkopimda Aceh, serta seluruh jajaran pengurus Aceh di tingkat kabupaten dan kota.