"Perbedaan mazhab dan afiliasi politik dalam umat Islam bisa didewasakan dan ditoleransi melalui konten dan khatib Jumat," ucapnya.
Pendapat yang sama juga disampaikan Direktur LPPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lukmanul Hakim. Dia menilai, ujaran kebencian bukan karakter Islam.
Islam seharusnya menjadi rahmat untuk alam semesta tanpa menggunakan ujaran kebencian dalam berdakwah. "Bahwa Islam rahmatan lil alamin itu tidak berubah dalam setiap kondisi. Apakah itu pilpres, pileg, atau kondisi di luar itu, Islam tetap rahmatan lil 'alamin," katanya.