JAKARTA, iNews.id – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menegaskan, organisasinya tetap pada pendirian untuk netral pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Pernyataan itu sekaligus menjawab desakan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN), Muhammad Amien Rais, yang meminta Muhammadiyah agar bersikap pada pilpres mendatang.
“Muhammadiyah tegas dan menegaskan akan tetap netral dan menjadikan Muhammadiyah sebagai rumah besar bagi semua anggota yang berbeda-beda partai dan afiliasi politiknya,” ujar Mu’ti kepada iNews.id, Kamis (22/11/2018).
Dia menuturkan, Amien sendiri pernah menulis “Lima Doktrin Muhammadiyah”, di mana salah satu isinya menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak berpolitik praktis. “Beliau pula yang mengatakan Muhammadiyah tidak berpolitik kepartaian dan kekuasaan (low politic), tetapi politik adiluhung (high politic),” ungkapnya.
Mu’ti menjelaskan, kepemimpinan Muhammadiyah bersifat kolegial, yaitu setiap keputusan yang diambil selalu dan harus melalui musyawarah. “Dalam sejarahnya, Muhammadiyah tidak pernah mengalami tekanan dan tidak bisa ditekan,” kata dia.
Kendati demikian, Mu’ti tetap menghormati sosok Amien Rais sebagai tokoh Muhammadiyah, umat, dan bangsa yang sangat dihormati oleh segenap unsur Muhammadiyah. “Sebagai seorang yang pernah menjadi ketua umum PP Muhammadiyah, beliau paham betul kepribadian Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah,” tuturnya.
Sebelumnya, Amien mengatakan bakal “menjewer” Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir jika organisasi Islam itu tidak menentukan sikap pada Pilpres 2019. Sementara, Haedar memberikan kebebasan kepada para kader dan warga Muhammadiyah untuk memilih capres-cawapres masing-masing.
“Di tahun politik, tidak boleh seorang Haedar Nashir memilih menyerahkan ke kader untuk menentukan sikapnya di Pilpres. Kalau sampai seperti itu akan saya jewer,” kata Amien di sela Tabligh Akbar dan Resepsi Milad ke-106 Masehi Muhammadiyah di Islamic Center Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/11/2018) lalu.