Dia menuturkan, aksi kelompok MIT sengaja memilih target warga penduduk yang akses komunikasi dan transportasinya jauh dari keramaian. Warga Dusun Lepanu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo diketahui tinggal di pinggir bukit dan pengunungan.
"Mereka juga menyasar target agama lain. Ini membuktikan mereka memilih targetnya bukan secara asal. Jadi mereka memilih target bukan acak," tuturnya.
Selain itu, kata dia teknis eksekusi kelompok MIT juga menunjukkan mereka masih berafiliasi dan setia dengan ISIS di Timur Tengah. "Walaupun secara organisasi ISIS sudah kehilangan basis wilayah tapi secara ideologi masih mereka ikuti," katanya.
Menurutnya, MIT juga merekam kegiatan saat membantai korbannya. Rekaman video tersebut akan digunakan untuk menciptakan teror agar masyarakat takut.
"Perlu segera dari pimpinan tokoh agama di Sulteng termasuk para pimpiman keamanan TNI dan Polri," ucapnya.