Monusco merupakan misi pemelihara perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo dan merupakan misi PBB terbesar ke-2 di dunia. Saat ini terdapat 1.047 orang personel dari Indonesia yang ditugaskan disana.
Indonesia, sebagai kontributor personel misi perdamaian PBB terbesar ke-8 di dunia senantiasa aktif menyerukan perlunya peningkatan keamanan dan keselamatan personel misi perdamaian PBB pada forum–forum PBB.
Kepala Pasukan Perdamaian Monusco, Leila Zerrougui, mengutuk serangan mematikan tersebut. Dia menduga milisi ADF--kelompok bersenjata terkenal di timur Republik Demokratik Kongo--sebagai pihak bertanggung jawab.
ADF merupakan milisi beranggotakan muslim yang mayoritas berasal dari Uganda. Milisi ini terbentuk pada 1990 sebagai bentuk perlawanan pada Presiden Yoweri Museveni. Pada 1995, milisi ADF memindahkan basis operasi mereka ke Kongo.