Desakan untuk menggelar munaslub sebelumnya disuarakan tokoh senior partai, Jusuf Kalla dan Akbar Tanjung. JK mengingatkan bila tak ada langkah strategis, situasi saat ini bisa menjadi malapetaka bagi partai. "Tapi harus segera (munaslub) ada yang pimpin Golkar. Pimpinannya lari, harus ada pimpinan baru," kata JK di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis, 16 November 2017.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung memberikan pandangan senada. Menurutnya, Golkar harus mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi dampak dari penetapan Setnov sebagai tersangka.
”Golkar harus mencari pengganti Novanto dengan memilih pemimpin yang tidak dibebani ketersangkutan masalah hukum," ujar Ketua Umum Partai Golkar 1998-2004 tersebut. Akbar optimistis citra Partai Golkar akan kembali membaik jika seluruh kader berjuang dan komitmen membawa perubahan menjelang Pemilu 2019.
Sejumlah kader Partai Golkar DI Yogyakarta yang tergabung dalam Tri Karya juga mendesak DPP untuk menggelar munaslub. Mereka berpandangan penetapan Setnov sebagai tersangka sangat merugikan partai.
“Kondisi saat ini Golkar akan negatif dan akan kurangi kepercayaan masyarakat,” kata Koordinator Tri Karya Gandung Pardiman. Munaslub, kata dia, akan menjadi jalan untuk mengembalikan mengembalikan citra partai.
Sekretaris DPD partai Golkar DIY Agus Subagiyo mengatakan DPD baru akan menggelar rapat internal pada Selasa besok, 21 November 2017. Rapat ini akan mengundang pengurus partai dan sayap untuk menentukan langkah.