Ia menjelaskan, beban tambahan itu pada akhirnya akan dibebankan kepada penumpang. Akibatnya, tiket pesawat tujuan Singapura dipastikan akan lebih mahal dibandingkan sebelumnya.
Kenaikan ini bukan hanya disebabkan oleh harga bahan bakar alternatif yang lebih tinggi, tetapi juga oleh konsekuensi regulasi karbon yang kini semakin ketat di kawasan Asia Tenggara.
"Contohnya kalau sekarang ada rute Garuda ke Amsterdam, itukan melewati juga sebagian besar Mainland, nah itu akan kena carbon tax, per penumpang," ungkap dia.
INACA mendorong pemerintah untuk menyusun regulasi pengelolaan ruang udara Indonesia. Salah satunya pengenaan carbon tax bagi maskapai asing yang belum menerapkan mandat SAF jika melintasi ruang udara Indonesia.
"Sehingga kalau misalnya ada maskapai lain yang lewat di airspace Indonesia, penerapan pentarifan carbon tax-nya juga harus di desain oleh Indonesia. Karena setiap negara yang dilewati pesawat itu buang karbon di negara mereka itu kena carbon tax," lanjutnya.