JAKARTA, iNews.id - Teka teki mengenai calon Panglima TNI pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto belum terjawab. Hingga kini, Surat Presiden (Surpres) mengenai penunjukkannya belum dikirim ke DPR.
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengungkapkan, setidaknya ada enam tantangan besar yang akan dihadapi Panglima TNI baru.
"Siapa pun yang menjadi Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto nantinya, akan dihadapkan pada sejumlah tantangan besar. Selain isu lingkungan strategis, juga menyangkut pengembangan organisasi, moral dan kompetensi prajurit, modernisasi alutsista maupun soal kesejahteraan prajurit," ujar Fahmi, Rabu (3/11/2021).
Menurutnya, semua Kepala Staf TNI dari tiga matra berpeluang mengisi jabatan sebagai orang nomor satu di TNI. Karena itulah pembahasan mengenai figur pengganti Marsekal Hadi bukanlah sesuatu yang perlu diributkan. Sebab hal itu menjadi hak prerogatif Presiden Jokowi.
"Sebenarnya soal siapa Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto itu bukan hal yang perlu diributkan. Karena pada dasarnya siapa pun yang ditunjuk Presiden, yang terpilih, tidak akan ada banyak perbedaan. Selain kecakapan dasar dan kapasitas kepemimpinan yang kurang lebih setara, masing-masing kandidat juga punya keunggulan kompetitif," katanya.
Fahmi mengatakan, siapa pun figur yang menjadi Panglima TNI tidak akan sendirian dalam menyelesaikan masalah. Dia akan didukung dan ditopang para staf dan komandan satuan di jajaran Mabes TNI maupun tiap-tiap matra.