JAKARTA, iNews.id – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hari ini menggelar sidang Majelis Syuro istimewa, forum tertinggi di partai berlambang sabit kembar itu. Sidang kali ini hanya membahas agenda tunggal, yaitu berkaitan dengan pengusungan calon presiden (capres) di Pemilu 2019.
Politikus PKS, Aboe Bakar Alhabsyi menuturkan, sidang Majelis Syuro kali ini merupakan tindak lanjut dari sidang sebelumnya yang menghasilkan sembilan nama kader PKS untuk diusung dalam Pilpres 2019. Kini, setelah melihat berbagai dinamika dan perkembangan politik yang terjadi, PKS harus melakukan berbagai penyesuaian.
“Sidang Majelis Syuro istimewa ini digelar agar sikap politik PKS berkesesuaian dengan perkembangan terakhir,” kata Aboe melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Menurut dia, dari ijtima (pertemuan) Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama beberapa waktu lalu, ada poin penting yang menjadi pertimbangan pencapresan di PKS yakni direkomendasikannya Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad (UAS) sebagai cawapres Prabowo Subianto. PKS menilai rekomendasi yang dihasilkan dalam pertemuan ketika itu juga menjadi bagian dari aspirasi umat.
“Toh dalam prosesnya perwakilan partai-partai juga hadir di dalam ijtima GNPF Ulama. Karena itu, PKS memiliki komitmen untuk mengawal dan memperjuangan rekomendasi dari para ulama se-Indonesia tersebut,” ujar Aboe.
Majelis Syuro PKS berisi 99 perwakilan daerah dan unsur penting lain di partai. Berdasarkan pantauan iNews.id pada pukul 11.15 WIB, sejumlah petinggi PKS telah hadir di Kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Di antara mereka adalah Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al Jufri, Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nur Wahid, anggota Majelis Syuro Tifatul Sembiring, dan juga mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.