JAKARTA, iNews.id - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali menyinggung ekonomi bangsa. Terjadinya kebocoran anggaran menjadikan Indonesia ibarat manusia yang sedang mengalami pendarahan (bleeding).
Prabowo menyebut kebocoran anggaran terjadi karena rekayasa faktur penjualan yang dilaporkan lebih rendah dibandingkan faktur penjualan aslinya atau disebut under invoicing. Ini seperti terjadi di sektor pertambangan dan perkebunan yang di ekspor ke negara lain.
Sebagai contoh ekspor tambang batu bara. Menurutnya, laporan penjualan hanya 15 juta ton setahun. Namun kenyataannya 30 juta ton. Dari angka ini saja terlihat betapa banyak kerugian negara.
"Itu yang saya sebut kebocoran. Itu yang saya sebut bleeding. Indonesia sedang bleeding, Indonesia sedang berdarah," kata Prabowo, di acara konsolidasi nasional Aliansi Pencerahan Indonesia (API) dan eksponen Muhammadiyah, di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (3/3/2019).
Menurutnya, Indonesia sudah bertahun-tajun mengalami kondisi 'berdarah' seperti itu. Ironisnya, tak ada elite yang peduli. Bahkan, elite seolah tidak merasakan fenomena tersebut. Di tengah keadaan ekonomi yang sedang terpuruk, Indonesia hanya melakukan utang untuk menambal kebocoran itu.