Siswa MTs Ini Ciptakan Detektor Kebocoran Gas, Bagaimana Cara Kerjanya?

Widya Michella
Dua siswa MTsN 2 Kota Sawahlunto, Bebrina Latif Azzahra (14) dan Raisya Qurrata Aini (14) menciptakan alat pendeteksi gas metana di ajang Madrasah Young Researcher Supercamp (MYRES) 2023 yang digelar di Kendari, Sultra. (Foto: Istimewa)

Bila kepadatan metana mencapai 5.000 ppm maka ponsel akan mengeluarkan alarm warning. 

Alat ini sangat aplikatif karena dapat digunakan untuk rumah tangga dan perorangan. Misalnya mendeteksi kebocoran gas elpiji di dapur, gas kotoran hewan pada peternakan, dan bocoran gas karbon yang merembes ke kabin kendaraan.

Banyaknya kemampuan ini karena sensor yang dipasang dapat diset untuk mengenali berbagai jenis gas seperti metana (CH4), karbon dioksida (CO2), etana (C2H6), hidrogen sulfida (H2S), dan lain-lain tergantung penyetelannya. 

Perangkat canggih ini hanya sampai pada percobaan dan belum pernah diproduksi. Harganya terbilang murah. Untuk merakit dari nol, biayanya tak sampai Rp500.000. 

"Tapi alatnya harus beli di Jakarta," katanya.

Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait
Nasional
1 bulan lalu

Kontes Robot MRC 2025 jadi Ajang Pembuktian Inovasi Siswa Madrasah, Ini Pesan Menag

Nasional
1 bulan lalu

Siswa SMP di Sawahlunto Ditemukan Tewas dalam Kelas, Leher Terlilit Dasi

Internasional
2 tahun lalu

Peristiwa Sejarah 1 Desember, Mohammad Hatta Mundur hingga Perjanjian Antartika

Bisnis
2 tahun lalu

50 Kontrak Blok Migas Dikembalikan ke Negara, 11 Blok Simpan Potensi CBM

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal