Istri capres nomor urut 3 ini mengatakan, full marathon kali ini menjadi pengalaman yang berat. Terutama karena faktor cuaca dan kurangnya latihan.
"Ini FM paling berat menurut saya, tanjakan dan panasnya ya luar biasa, mungkin juga karena kurang latihan," ujarnya.
Atikoh menekankan latihan menjadi kunci untuk menyelesaikan full marathon di usianya yang menginjak kepala lima. Menurutnya, tidak ada hal yang bisa diraih secara instan.
"Ya harus latihan, enggak bisa sesuatu itu instan, tetap proses itu akan mempengaruhi hasil," tuturnya.
Atikoh Ganjar sebelumnya berhasil menyelesaikan full marathon pertamanya pada event Pocari Run 2022 lalu. Borobudur Marathon 2023 ini menjadi event keduanya.
Selain itu, Atikoh juga telah menyelesaikan full marathon di Tokyo Marathon sebagai ajang world marathon major pertamanya pada awal 2023.