Jokowi tetap unggul ketika disodorkan bersamaan pasangan capres dan cawapres. Jokowi-Ma'rum Amin memperoleh 60,4 persen sementara Prabowo-Sandiaga Uno hanya memperoleh 29,8 persen.
Djayadi mengakui, Jokowi pernah mengalami penurunan elektabilitas setelah terjadinya peristiwa kerusuhan di Mako Brimob, dan bom di Surabaya Mei 2018. Penurunan itu disebabkan ada kecemasan publik atas kondisi keamanan.
Namun kecemasan itu bisa cepat diatasi. Menurutnya, Jokowi bisa mengalami penurunan elektabilitas saat ini jika ekonomi dan masalah keamanan mengalami gejolak.