”Bagi Partai Gerindra yang terbaik adalah mari kita berkompetisi fastabiqul khairat, berlomba-lomba menuju kebaikan. Apakah di dalam atau di luar tidak penting, yang penting sejauh mana komitmen, konsistensi, dan kontribusi kita pada kepentingan bangsa, negara dan kepentingan rakyat,” tuturnya.
Prabowo bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019) kemarin. Dalam pertemuan tertutup itu, tig hal utama menjadi perbincangan keduanya. Pertama, soal kondisi ekonomi dan politik bangsa, kemudian pemindahan Ibu Kota negara dan terakhir mengenai koalisi.
Dalam konferensi pers bersama, Prabowo menegaskan bahwa dirinya siap membantu pemerintah bila dibutuhkan. Meski pernah berkompetisi dengan Jokowi dalam Pilpres 2019, begitu selesai kepentingan bangsa dan negara harus menjadi yang utama.
Menurut Prabowo, jika seandainya dalam pemerintahan mendatang Gerindra tidak diterima masuk dalam koalisi, mereka akan tetap loyal pada bangsa dan negara.
”Kalau umpamanya kami tidak masuk kabinet, kami tetap akan loyal di luar sebagai, apa istilahnya, checks and balances, sebagai penyeimbang. Kan kita di Indonesia tidak ada oposisi, ya, Pak, ya,” ujarnya.