Pria asal Sumatera Barat ini bahkan menyampaikan keheranannya kepada Rachland yang dinilai tidak memiliki kontribusi di koalisi Prabowo-Sandi selama masa Pilpres. Dia bahkan menyamakan Rachland dengan Wasekjen Demokrat lainnya, Andi Arief yang sama-sama kurang aktif dalam koalisi.
"Berkoalisi itu kalau punya masukan silakan disampaikan di dalam, bukan bikin gaduh. Di situ saling memberikan masukan, tapi di internal bukan merongrong atau bikin gaduh terus," ujar Andre.
Andre juga kembali mengingatkan kepada Demokrat soal etika koalisi untuk dijaga agar tidak membuat kegaduhan jika masih ingin bertahan di Koalisi Indonesia Adil Makmur.
"Kita fokus gugat di MK jangan bikin gaduh. Kalau mau keluar silakan, kalau memang kebelet menjadi menteri direshuffle Juni Juli ini ya monggo silakan," tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik dalam cuitan di akun Twitter pribadinya meminta calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan nomor urut 02 Prabowo Subianto membubarkan koalisi partai politik pendukungnya masing-masing. Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf di paslon 01 dan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi di paslon 02.
Alasan Rachlan menyampaikan hal tersebut dilatarbelakangi tensi politik yang tinggi di masyarakat usai Pilpres 2019. "Sekali lagi, Pak @jokowi dan Pak @prabowo, bertindaklah benar. Dalam situasi ini, perhatian utama perlu diberikan pada upaya menurunkan tensi politik darah tinggi di akar rumput," cuit Rachland, Minggu (9/6/2019).