JAKARTA, iNews.id - Ketua DPP Partai Perindo Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat, Yerry Tawalujan menyoroti kasus penguburan lebih dari tiga ton beras bantuan sosial pemerintah di wilayah Sukmajaya, Depok. Yerry menyoroti tahap perencanaan dan sistem penyaluran beras itu.
Menurut Yerry, seharusnya dari awal Kementerian Sosial telah membuat perencanaan matang terkait pola pengadaan barang bantuan, sistem penyaluran, dan kepastian data penerima bantuan. Stakeholder yang terlibat dalam pengadaan dan penyaluran barang bantuan sosial pun harus jelas SOP-nya. Prosedurnya harus detail, ada plan A dan plan B.
"Dalam kasus penguburan satu ton beras bansos besar kemungkinan telah terjadi kesalahan prosedur. Setiap perusahaan jasa pengiriman ahli dalam menyalurkan barang dan tahu apa yang harus dilakukan jika cuaca hujan. Jadi sebenarnya tidak ada alasan karena cuaca hujan maka beras busuk, jadi langsung dikubur saja berasnya. Itu jelas salah prosedur," kata Yerry kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (3/8/2022).
Ke depan, lanjut Yerry, langkah solutif yang diusulkan Partai Perindo adalah penyaluran bantuan dilakukan langsung oleh Kementerian Sosial bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan sampai tingkat RT/RW.
"Solusi ke depan semua bantuan sosial dari pemerintah langsung saja dikerjakan oleh Kementerian Sosial bersama pemerintah daerah," katanya.