Bahkan untuk skripsinya, ia menggunakan karya TS Eliot yang berjudul Murder in Cathedral. Usai lulus, ia menikah dengan adik kelasnya bernama Wardiningsih dan dikaruniai dua orang anak, yakni Rasti Suryandani dan Rizki Henriko.
Pada tahun 1969, Sapardi mengeluarkan karya 'Duka-Mu Abadi' yang merupakan terjemahan dari buku TS Eliot 'Murder in Cathedral'. Kemudian, ia menjadi seorang pengajar di beberapa perguruan tinggi, seperti Universitas PGRI Madiun, Universitas Diponegoro dan Universitas Indonesia.
Malansir buku 'Refleksi Pemikiran Tokoh dalam Membangun Indonesia' terbitan Lakeisha' berkat karyanya itu, ia banyak menerima penghargaan dari dalam dan luar negeri. Sapardi Djoko Damono mengembuskan napas terakhir pada 19 Juli 2020.