Biasanya, tren APBN menunjukkan surplus pada awal tahun dan berbalik defisit setelah belanja mulai diakselerasi. Namun, tahun ini berbeda karena terjadi perlambatan penerimaan pajak di awal tahun.
Meski mencatat defisit secara keseluruhan, keseimbangan primer pada Mei 2025 masih mengalami surplus sebesar Rp192,1 triliun.
Sebagai perbandingan, pada Mei 2024, keseimbangan primer tercatat surplus Rp184,2 triliun, dan pada April 2025, tercatat sebesar Rp173,9 triliun.
Pemerintah telah menetapkan proyeksi defisit APBN untuk keseluruhan tahun 2025 sebesar Rp616,2 triliun, atau sekitar 2,53 persen dari PDB.