Sayangnya, karier militer lulusan Seskoad AS ini tak semoncer bapaknya. AHY terakhir menyandang pangkat mayor sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kamuning. Putra mahkota Cikeas ini mengakhiri karier lebih awal karena terjun ke politik praktis. AHY diusung Partai Demokrat untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada 2017.
Tapi bintang keberuntungan belum berpihak padanya. Duet AHY-Sylvana Murni kandas. Namun kontestasi itu menjadi lompatan baginya untuk benar-benar menyelam sebagai politisi.
Dimulai dari Kogasma Partai Demokrat, pendiri The Yudhoyono Institute ini terus melaju hingga didapuk sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat pada Oktober 2019. Puncaknya, pada 15 Maret 2020 AHY terpilih aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025.
Jalan berliku dilaluinya dalam menakhodai partai berloga berlian itu. Yang paling panas tentu saja pertarungannya dengan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang berusaha mengambil-alih Partai Demokrat.
Moeldoko tak lain senior AHY di militer. Mantan Panglima TNI tersebut kebetulan juga lulusan terbaik Akmil 1981. Dia juga diganjar lencana Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama.
Pada 21 Februari 2024, AHY dilantik menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara. AHY menggantikan mantan Panglima TNI Marsekal TNI (Pur) Hadi Tjahjanto yang diplot sebagai Menko Polhukam.