Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny H Kairupan mengatakan tambahan modal dari Danantara itu menjadi tonggak penting bagi percepatan transformasi maskapai penerbangannya.
"Penyertaan modal ini adalah bentuk keyakinan terhadap visi jangka panjang kami untuk menjadi maskapai nasional yang sehat, tangguh, dan berkelas dunia," ujar Glenny dalam keterangan resmi, Kamis (13/11/2025).
Dia menjelaskan, dari total Rp23,67 triliun, sekitar Rp8,7 triliun atau 37 persen dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja seperti pemeliharaan pesawat dan peningkatan layanan.
Sedangkan Rp14,9 triliun atau 63 persen diperuntukkan memperkuat operasional Citilink, termasuk pelunasan kewajiban bahan bakar kepada Pertamina periode 2019-2021.
Glenny menekankan, suntikan dana ini akan memperkuat struktur permodalan dan memastikan keberlanjutan pencatatan saham Garuda Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Dengan permodalan yang lebih kuat, kami dapat memperkokoh keandalan operasional dan meningkatkan kesiapan armada untuk menghadirkan layanan penerbangan yang modern dan andal," ujarnya.