"Sekitar 18,7 persen publik percaya bahwa mantan Presiden Joko Widodo memalsukan ijazah. Sementara, mayoritas tidak percaya atau sekitar 69,7 persen," ujarnya.
Survei ini dilakukan pada 17-20 Mei 2025 dengan metode telepon, dengan 1.286 responden yang diambil dengan metode double sampling (DS).
Dengan metode tersebut, margin of error yang diterapkan sebesar ±2,8 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.