Selain itu, lanjut Agustanto, masyarakat menilai saat ini Presiden Jokowi terlalu percaya diri yang dianggap terlalu berlebihan.
"Untuk terakhir nah ini masyarakat melihat melalui sosial media bahwa Presiden terlampau overconfidence dengan posisinya sehingga terkesan lebay," kata Agustanto.
"Jadi hal-hal seperti ini ditangkap oleh masyarakat di level desa artinya apa sekali lagi masyarakat kita bukan masyarakat bodoh, masyarakat kita sudah masyarakat yang memang sudah tahu yang baik dan mana yang buruk," tutur dia.
Adapun survei IPE dilaksanakan pada periode Agustus 2023 hingga Januari 2024 di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Teknik pengambilan sampel atau responden dilakukan dengan metode random purpossive, mulai dari pemilihan kecamatan, hingga responden di satuan KK (5 KK per lokus desa tersampling).
Kriteria responden yakni warga negara Indonesia yang telah mempunyai hak pilih, terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT), berusia 17 tahun dan telah menikah. Jumlah responden sebanyak 2.400 orang, sampling error 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Uji validitas dan kontrol sebesar 20 persen dari responden dengan metode withness dan spot check.