JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjadi tokoh dari kalangan partai politik (Parpol) yang sangat besar berpeluang menjadi presiden berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Prabowo mendapat suara paling tinggi dibanding tokoh parpol lainnya dari suara pemilih kritis.
"Kalau yang bersaing adalah tokoh partai, kemungkinan kalau berdasarkan hasil survei ini, Pak Prabowo mendapat peluang yang sangat besar untuk menjadi presiden," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani melalui akun Youtube SMRC TV yang ditayangkan pada Senin (28/2/2022).
Berdasarkan hasil survei SMRC pada 8 hingga 10 Februari 2022 terhadap 1.268 responden yang berasal dari populasi pemilih kritis, ada tiga nama yang mendapatkan suara tertinggi untuk menjadi calon presiden. Ketiga nama itu yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Pranowo Subianto.
Dari dua pertanyaan yang diajukan oleh lembaga SMRC kepada responden tentang siapa capres yang akan dipilih jika pilpres digelar saat ini, Ganjar Pranowo menempati peringkat tertinggi dengan 19,9 persen suara. Kemudian di urutan kedua, ada Prabowo Subianto dengan perolehan suara sebanyak 10,4 persen, disalip Anie Baswedan dengan 9,8 persen. Sisanya, di bawah lima persen.
Sedangkan dari sejumlah nama tokoh yang disodorkan SMRC kepada responden tentang siapa sosok yang akan dipilih jika pilpres digelar saat ini, Ganjar Pranowo kembali menempati peringkat tertinggi dengan 26,8 persen suara. Di posisi kedua, ada Anies Baswedan dengan perolehan suara 13,9 persen; disalip Prabowo Subianto dengan 13,7 persen.
Namun demikian, ditekankan Pendiri SMRC Saiful Mujani, calon presiden yang akan bertarung di Pilpres nantinya akan ditentukan oleh Parpol. Oleh karenanya, kata Saiful Mujani, kemungkinan besar sosok yang akan dicalonkan sebagai presiden adalah ketum atau tokoh dari parpol tersebut.
"Nah sementara Anies bukan kader partai manapun saat ini, Ganjar kader PDI Perjuangan, tapi bukan elit partai apalagi ketua," kata Saiful Mujani.
"Dan kalau kita sekarang berpikir calon itu hanya ketua-ketua partai atau tokoh partai, kalau menurut survei ini di semi terbuka, tokoh partai adalah Prabowo yang paling kuat, berikutnya tokoh partai kita lihat dari Golkar," tuturnya.
Jika merujuk hasil survei SMRC, tokoh-tokoh atau ketum parpol mendapatkan suara sedikit atau minim jika mencalonkan sebagai presiden. Dari hasil survei tersebut, tercatat Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto hanya mendapatkan suara 0,4 persen. Kemudian, tokoh dari PDI-Perjuangan, Puan Maharani hanya 1,1 persen.
Selanjutnya dari Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mendapatkan suara 2,6 persen. Berikutnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mendapatkan angka 0,1 persen; Partai Nasdem, Surya Paloh 0,1 persen; Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mendapat suara 0,2 persen.