JAKARTA, iNews.id - Bulan Ramadan sejatinya menjadi ladang amalan bagi setiap insan khususnya umat Islam dalam melatih kesabaran. Namun di Kepahiang, Bengkulu seorang kepala dusun tega menganiaya istri sirinya hanya karena telat masak menyiapkan menu berbuka puasa.
Ironisnya, korban telat masak karena tidak adanya peralatan masak di rumah. Pelaku pun naik pitam, sehingga korban dipukul di bagian kepala dan ditendang.
Saat akan ditangkap pelaku sempat lari hingga terjadi kejar-kejaran dengan anggota kepolisian. Usai ditangkap pelaku langsung digelandang ke Mapolres Kepahiang.
"Pelaku sempat kabur. Kalau dari pengakuan korban, suami sirinya ini merupakan orang tempramental," kata Kasatreskrim Polres Kepahiang, Iptu Welliowanto Malau.
Selain di Kepahiang, derita istri juga menimpa seorang ibu dua anak, di Bekasi, Jawa Barat. Ia ditemukan tewas oleh ayah kandungnya. Ayah korban menuding suaminya yang masih memegang paspor India sebagai pelaku pembunuhan. Lalu bagaimana kasus KDRT ini terjadi?