Situasi tidak menentu tersebut, lanjut dia, mengakibatkan semua negara di dunia belum dapat menetapkan sikapnya secara bulat tentang peralihan kekuasaan di Afghanistan. Abdul mencontohkan, Pakistan yang dikenal memiliki hubungan tradisional dengan Taliban tidak bersikap tergesa-gesa untuk memberikan pengakuannya.
"Sikap yang tidak jauh berbeda juga ditunjukkan oleh Turki, Saudi Arabia, dan beberapa negara lainnya, oleh karenanya tidak mengherankan apabila pemerintahan Indonesia menilai terlampau dini untuk menentukan sikap pada saat ini," ucap Abdul.
Sebagai informasi, Gerilyawan Taliban berhasil memasuki Ibu Kota Afghanistan, Kabul, pada Minggu 15 Agustus 2021. Dikuasainya Kabul menjadi puncak dari serangan kilat Taliban terhadap pemerintah Afghanistan.
Cepatnya keruntuhan pertahanan pemerintah Afghanistan setelah penarikan pasukan AS dari negara itu telah mengejutkan semua pihak.