JAKARTA, iNews.id - Pemerintah akan memproduksi secara massal alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang rencananya bisa digunakan pada awal Junin 2020. Saat ini ada 50.000 unit kit PCR yang masih dalam tahap uji validasi.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan saat ini proses produksi masih terus berlangsung. Dia berharap kapasitas produksi bisa lebih dari target.
"Untuk PCR test ini saat ini memang masih uji validasi dan registrasi, setelah itu selesai, maka segera dimulai produksi. Karenanya akhir bulan ini kami targetkan bisa produksi 50.000. Katakan awal Juni bisa dipakai yang 50.000 test kit itu. Kita masih menunggu uji validasi dan registrasi maka yang bisa diproduksi 50.000 dulu. Kapasitas produksinya bisa lebih dari itu," kata Bambang, Senin (11/5/2020).
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Doni Monardo mengatakan membutuhkan bantuan sumber daya manusia (SDM) untuk melakukan pengetesan antisipasi virus Corona atau Covid-19. Dia menyebut masih banyak laboraturium yang libur di tanggal merah.
"Saya sampaikan memang belum stabil kemampuan pemeriksaan spesimen di seluruh lab. Lab rata-rata bekerja pada hari kerja. Sedangkan pada hari libur belum semuanya. Karenanya upaya bersama dengan IDI kami meminta bantuan Ketum PB IDI sehingga bisa back up seluruh gugus tugas daerah termasu lab di kabupaten/kota dan diharapkan hasilnya lebih optimal," kata Doni.
Selain itu, Doni mengakui laboraturium dikelola oleh banyak instansi yang tidak satu komandao. Dia mengatakan komunikasi menjadi tantangan bersama dalam penanganan virus Corona.
"Di sinilah tantangan kami untuk ajak seluruh kepala lab untuk bisa prioritaskan pelaporan kepada gugus tugas sehingga ke depan diharapkan laporan dari lab kepada gugus tugas bisa paralel. Tetap laporkan kepada instansi vertikal dan bisa laporkan kepada gugus tugas sehingga data harian yang kami sampaikan lebih akurat," ujarnya.