Tari Lalayon dibawakan oleh siswa-siswi kelas lima dan enam Sekolah Dasar Negeri 13 Pulau Gag. Sementara, Tari Pari dibawakan oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama YPPK Santa Maria Regina dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Raja Ampat.
Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo menuturkan, pemerintah saat ini memang tengah fokus mengembangkan potensi daerah di Papua Barat, salah satunya di bidang kebudayaan. Melalui pementasan anak-anak Raja Ampat di ajang level mancanegara, kemarin, diharapkan dapat menjadi pesan positif tentang dorongan menjaga persatuan di Papua.
Menurut Yusdi, sejak pertama kali Gag Nikel beroperasi, anak usaha BUMN PT Aneka Tambang itu, telah berkontribusi mengembangkan program kebudayaan yang berkelanjutan di Raja Ampat. “Gag Nikel merupakan mitra pemerintah, termasuk dalam hal pengembangan yang berkelanjutan, khususnya soal kebudayaan,” tuturnya.
Selain pengembangan budaya, Gag Nikel juga terlibat aktif mengampanyekan pelestarian penyu di Raja Ampat. Beberapa waktu lalu, warga lokal diajak studi banding ke Bali. Mereka diajarkan cara penangkaran penyu dan pentingnya merawat ekosistem laut.