Teori Waisya Masuknya Agama Hindu di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Kezia Veronica Corne
Ilustrasi Teori Waisya

Kasta Waisya

Teori waisya juga lahir karena adanya kasta waisya pada zaman dahulu. Dalam agama Hindu. masyarakat dibedakan berdasarkan perannya. Setiap peran memiliki tingkatannya masing-masing.

Semakin tinggi peran atau jabatan seseorang, maka semakin tinggi juga kastanya. Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI), kasta adalah golongan (tingkat atau derajat) manusia dalam masyarakat agama Hindu.

Pada saat itu, kasta terbagi menjadi empat tingkatan, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Dalam agama Hindu, Waisya merupakan kasta ketiga yang berisikan para pedagang, petani, dan tukang.

Meskipun sebagai kasta ketiga, tanpa adanya kasta ini maka masyarakat juga akan kesulitan untuk mendapatkan makanan, barang-barang, hingga membangun rumah atau ruangan. Sehingga bisa dikatakan bahwa kasta ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam siklus kegiatan ekonomi dan bisnis melalui perdagangan.

Kelebihan dan Kekurangan Teori Waisya

Sama seperti teori kebanyakan lainnya, teori waisya juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan teori waisya:

  • Kelebihan Teori Waisya

1.      Sumber Daya Alam Indonesia

Sumber daya alam di Indonesia sangat melimpah sehingga membuat para pedagang dari golongan Waisya tertarik untuk melakukan perdagangan di Indonesia. Hal ini karena para pedagang melihat bahwa kekayaan sumber daya alam Indonesia bisa dijadikan sebagai sesuatu yang menguntungkan dan bisa menghasilkan pendapatan.

2.      Interaksi Kasta Waisya

Banyak pedagang dari India yang mulai melakukan interaksi dengan sesama pedagang dan masyarakat lokal untuk menjual barang dagangannya. Interaksi tersebut berjalan dengan lancar sehingga membuat barang dagangan cepat laris terjual.

Melalui interaksi itulah, masyarakat mulai banyak mengetahui ajaran agama Hindu dan juga kebudayaan yang biasa dilakukan agama Hindu. Perlahan tapi pasti, melalui interaksi mereka juga semakin kuat ajaran agama dan kebudayaan Hindu di Indonesia.

3.      Adanya Kampung Keling

Kampung Keling tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Jepara, Medan, Malaka, dan Aceh. Kampung Keling didirikan karena pada saat itu mayoritas pedagang India tidak bisa kembali berlayar dan harus menunggu angina laut yang pas.

Dalam teori waisya, hal inilah yang mendorong mereka untuk menetap dan mendirikan Kampung Keling. Dengan adanya Kampung Keling, penyebaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha semakin kuat pula.

4.      Perkawinan Para Pedagang India dengan Wanita Indonesia

Para pedagang yang menetap di Indonesia, melakukan pernikahan dengan wanita Indonesia. Dari pernikahan itulah, ajaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha mulai menyebar juga ke dalam kehidupan masyarakat hingga mereka memiliki keturunan.
Keturunan-keturunan itulah yang meneruskan ajaran agama dan kebudayaan Hindu, terutama di Indonesia. Semakin banyak keturunan, maka semakin cepat juga penyebaran ajaran agama Hindu.

Editor : Puti Aini Yasmin
Artikel Terkait
Seleb
3 bulan lalu

Denny Sumargo Bebaskan Anak soal Agama: Terserah Dia

Nasional
4 bulan lalu

Pemimpin Yahudi Indonesia Sebut Perang Israel-Iran Tak Ada Hubungan dengan Agama: Ini Antara Negara!

Nasional
8 bulan lalu

Daftar Nama 6 Kepala Daerah yang Maju saat Dilantik Presiden, Mewakili Semua Agama

Seleb
9 bulan lalu

Agama Cornelio Sunny Kekasih Ratu Sofya Terungkap, Benarkah Atheis? 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal