"Sampai hari ini kami masih tetap berada dalam koalisi. Tidak ada adatnya orang Demokrat itu meninggalkan teman seperjuangan ketika sedang bertempur," kata dia.
Hinca menegaskan, fokus Partai Demokrat saat ini mengawal proses pemilu 2019 yang masih terus berjalan. Langkah-langkah politik akan dilakukan selanjutnya.
"Kami menanggap tangga-tangga demokrasi itu harus dilewati sampai selesai dan setelah itu baru kita bicara lagi, dan masih banyak langkahnya," kata dia.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf menilai Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat berpeluang besar untuk bergabung dengan KIK. Dua partai tersebut sedang intensif menjalin komunikasi dengan kubu Jokowi.
Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengatakan, kemungkinan PAN dan Demokrat bergabung dalam KIK logis dengan alasan membangun persatuan pascapemilu.
”Semua parpol memungkinkan untuk membangun koalisi. Namun, soal nanti siapa yang cocok dan punya chemistry bersama, hal itu akan dibahas oleh para elite. Saya melihat yang punya peluang besar ke depan PAN dan Demokrat," ujar Karding di Jakarta, Rabu (1/5/2019).