"Kami juga telah memberikan bantuan tanah. Kami hibahkan untuk perluasan aktivitas Balai Besar Rehabilitasi BNN di wilayah Lido ini," ujarnya.
Hadir dalam peringatan tersebut, Mendagri Tjahjo Kumolo serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, Ketua KPK Agus Rahardjo, Ketua Ombudsman RI Amzulian Rifai, juga mantan Kepala BNN yang saat ini menjabat Dirut Bulog Budi Waseso. Hadir pula sejumlah tamu undangan, termasuk Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT).
Kepala BNN Heru Wijanarko mengungkapkan, peringatan HANI harus menjadi pendorong untuk membangun kesadaran umat manusia dalam mencegah dan memberantas narkoba. "Pemberantasan narkoba membutuh gerakan bersama seluruh komponen bangsa untuk melawan kejahatan narkoba,"ujarnya.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan BNN dan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, prevalensi penyalahgunaan narkoba pada 2014 sebesar 2,18 persen, dan 1,77 persen pada 2017. Dalam juta jiwa, prevalensi pengguna narkoba tahun 2014 sebesar 4 juta lebih dan 2017 menurun di angka 3,3 juta jiwa.
”Narkoba menyebabkan kematian. Angka kematian per tahun 12.044 orang atau 33 orang per hari pada 2014. Sedangkan di 2017 menurun ada 11.071 orang per tahun atau 30 orang meninggal setiap hari-nya,” kata dia. Adapun kerugian negara yang disebabkan oleh narkoba mencapai Rp63,1 triliun pada 2014 dan meningkat jadi Rp84,7 triliun pada 2017.