JAKARTA, iNews.id - Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memutasi 129 perwira tinggi TNI. Mutasi jabatan ini tak lama setelah Polri juga melakukan mutasi besar-besaran para perwiranya.
Berdasarkan Keputusan Panglima TNI nomor Kep/911/XI/2020 tanggal 18 November 2020 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan Perwira Tinggi di lingkungan TNI, 129 perwira yang berganti jabatan. Mereka terdiri atas 53 Pati TNI AD, 43 Pati TNI AL dan 33 Pati TNI AU.
Mutasi ini hanya berselang dua hari setelah Kapolri Jenderal Pol Idham Azis merombak besar-besaran anggotanya. Idham memutasi 626 pati dan pamen Polri. Sehari sebelumnya, Idham juga mencopot Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana serta Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
Untuk diketahui, pencopotan dua kapolda tersebut terkait dengan pelanggaran protokol kesehatan saat terjadi kerumunan massa acara Habib Rizieq Shihab. Lantas, apakah mutasi di tubuh TNI juga terkait dengan keberadaan Front Pembela Islam (FPI) tersebut?
Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI Kolonel Sus Aidil menegaskan, mutasi jabatan di lingkungan TNI merupakan hal biasa dalam dinamika organisasi.
“Mutasi jabatan di lingkungan TNI dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier, serta mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis,” ucap Aidil, dikutip dari laman resmi TNI, Sabtu (21/11/2020).