Kemudian pada saat korban hendak makan, terlapor berinisiatif untuk membukakan alat makan berupa sendok milik korban yang terbungkus plastik dengan cara menggigitnya.
Pada saat mengembalikan sendok, terlapor meletakkan tangannya di atas paha korban. Korban pun kaget dan memberitahukan kepada tantenya dengan isyarat mata dan suara perlahan, namun saksi tidak memahaminya.
Setelah kejadian itu, korban pergi ke toilet yang berada belakang kabin pilot dan menangis histeris. Mendengar itu, tante korban langsung mengadu kepada pramugari dan memindahkan duduk mereka.
Kemudian, pada Selasa, 15 Juli 2025, dini hari, ibu kandung korban (pelapor) mendapat kabar dari saksi bahwa korban tidak ingin pulang lantaran telah mengalami pelecehan seksual.