"Tidak pernah saya saksikan (ada halalbihalal) di negara-negara Arab yang notabenenya tempat kelahiran agama agama samawi, tapi ternyata kita di Indonesia lebih mampu, menghayati hal hal yang jauh lebih dalam dari sekedar ritual, maka kita jadikan agama sebagai sumber untuk membangun spiritualitas bangsa," ujarnya.
Menurutnya, esensi dari halalbihalal itu adalah saling memafkan. Makna yang menurutnya cukup dalam karena bukan hanya dilakukan satu kelompok penganut agama saja, namun dilakukan seluruh masyarakat dengan latar belakang agama yang berbeda.
"Ketika halalbihalal saling memafkan itu tidak lagi bertanya siapa lagi yang bersalah, saya atau dia yang mestinya meminta maaf, tapi kita membuka hati untuk saling memafkan," kata TGB.
"Momentum peringatan halalbihalal harus membuat kita sadar bahwa kita sebagai anak bangsa harus banyak perjumpaan," ujar TGB.