Menurut Yosafat, penyelenggaraan debat sengaja berlangsung di Jakarta karena keterbatasan dana. Dengan anggaran hanya Rp1,6 miliar untuk tiga kali pelaksanaan, sulit untuk dilakukan di NTT jika disiarkan langsung oleh stasiun televisi.
”Bila dilaksanakan di Kupang, anggaran yang harus disediakan Rp3 miliar lebih untuk sekali debat. Artinya untuk tiga kali debat harus teralokasi anggaran Rp9 miliar lebih,”katanya.
Pelaksanaan debat sudah melalui proses tender terbuka. Dari para peserta tender, stasiun televisi iNews yang berhasil menang. Dia menjelaskan, untuk pelaksanaan debat itu, KPU membatasi jumlah pendukung pasangan calon karena menyesuaikan kapasitas studio untuk debat ini.
Sesuai kesepakatan dengan para pasangan calon, jumlah pendukung yang boleh ikut menonton secara langsung saat debat di studio iNews hanya 100 orang. ”Terhadap yang tidak bisa hadir langsung di studio iNews tak perlu khawatir karena bisa menyaksikan langsung melalui layar kaca atau live streaming,”kata dia.