Pada kesempatan yang sama, Nadiem juga mengungkapkan, selang beberapa jam setelah kejadian tim Kemendikbudristek langsung turun ke lapangan. Pihaknya melakukan pendataan, dan menyalurkan bantuan.
Ia berharap bantuan yang diberikan bisa membantu korban gempa Cianjur. Pihaknya juga akan memastikan setiap bantuan bisa tersalurkan dengan cepat demi pemulihan.
"Saya berharap bantuan yang kami berikan dapat meringankan kesulitan yang kita hadapi bersama saat ini, dan kami juga akan terus memastikan agar bantuan dan dukungan dapat tersalurkan dengan cepat guna mempercepat pemulihan kondisi. Mari kita berdoa dan terus bergotong royong saling membantu untuk kebangkitan Cianjur," ucap dia.
Nadiem mengaku sangat miris dan prihatin melihat kondisi pascagempa Cianjur. Ia pun berharap para korban beserta keluarga bisa melalui cobaan ini dengan sabar dan tabah.
"Semoga saudara-saudara kita yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah subhanahu wa taala, dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi ketabahan dan kekuatan. Begitu pun untuk semua korban luka, semoga segera diberi kesembuhan," tutur mantan bos Gojek ini.
Sementara itu, tim Kemendikbudristek telah menyalurkan 34 tenda kelas darurat, 20 tenda keluarga, 185 paket keluarga tanggap darurat, 1.321 paket perlengkapan belajar siswa (school kit), 30 school in the box, tujuh kit remaja, 15 set alat permainan edukatif (APE) PAUD, 100 set meja lipat, sembako, pakaian, dan obat-obatan untuk warga sekolah dan donasi uang.
Berdasarkan data yang dihimpun Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB) per Selasa, 22 November 2022 pukul 18.00 WIB, total jumlah sekolah yang terdampak sebanyak 342 satuan pendidikan, yang terdiri dari jenjang PAUD sampai SMA dan SMK, serta SLB dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).