Saat memantau langsung dari udara, Doni melihat sendiri bagian hilir sungai mengalami penyempitan sehingga menjadi penyebab banjir. Menurutnya hal itu harus segera ditangani dengan mengerahkan sejumlah alat berat.
“Saya melihat adanya pendangkalan muara sungai dan penyempitan. Sehingga kita akan segera menyiapkan backhoe dan kendaraan amphibi,” ujar Doni.
Untuk mendukung upaya penanganna darurat jangka pendek tersebut, Doni Monardo memberikan bantuan langsung berupa kebutuhan logistik dan peralatan berupa 1 unit tenda pengungsi, 5.000 paket swab antigen, 100.000 masker kain, 10.000 masker KF94, 100 lembar matras, dan 100 lembar selimut.
Bantuan tersebut juga diberikan kepada sejumlah kabupaten/kota yang terdampak banjir seperti Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Bener Meriah, dan Provinsi Aceh. Kemudian untuk jangka menengah, BNPB akan memberikan dukungan pemulihan kembali infrastruktur bersama Kementerian PUPR, terutama perbaikan tanggul dan bantaran sungai yang rusak dengan konsep ekologi dan konservasi lingkungan.
Menurut Doni konsep ekologi yang akan diterapkan yaitu penguatan tanggul dengan tanaman vetiver atau yang lebih dikenal dengan akar wangi.
“Selain membangun kembali atau memulihkan kembali infrastruktur terutama tanggul-tanggul, ini nanti akan sandingkan dengan tanaman vetiver atau akar wangi,” kata Doni.