"Karena semua masyarakat sudah mendapat bantuan bahan makanan yang tinggal di rumah. Dan bagi yang di posko kita tetap menyediakan bahan-bahan makanan untuk tetap selalu tersedia di sana," ucap Jonius kepada iNews Media Group, Minggu (7/12/2025).
Jonius menyampaikan, bantuan yang juga dibutuhkan warga saat ini ialah perlengkapan sekolah. Hal itu didasari lantaran banyak perlengkapan sekolah anak-anak yang terendam banjir.
"Kita pun berharap bantuan yang cepat saat ini seperti pakaian khususnya untuk anak-anak dan orang tua. Pampers juga perlu," ungkap Jonius.
Berdasarkan data di lapangan, terdapat 200 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 1.010 jiwa yang tersebar di enam titik posko pengungsian. Konsentrasi pengungsi terbesar berada di Posko HKBP Sibalanga yang menampung 60 KK (600 jiwa), serta Posko Kantor Desa dengan 30 KK (350 jiwa).
Secara keseluruhan, dampak bencana di wilayah ini cukup masif. Tercatat total 15.000 warga terdampak, dengan korban jiwa mencapai 36 orang meninggal dunia, dan 11 orang lainnya masih dinyatakan hilang dalam proses pencarian.