Padahal, kata dia, gaji yang diterima para kepala daerah tergolong tidak terlalu besar. Menurutnya gaji mereka kenyataannya tak sebanding dengan pengeluaran yang dilakukan saat pilkada.
Dari situlah, Tito menyebut akar munculnya praktik korupsi. Dia menyebut hal itu membuat para kepala daerah terpilih mencari segala cara menutupi pengeluaran pada saat mencalonkan diri di pilkada.
"Tidak heran jika kita melihat banyak sekali terjadi kasus-kasus tindak pidana korupsi oleh rekan-rekan kepala daerah yang mungkin salah satu akar permasalahannya adalah karena sistem politik tersebut, election pilkada secara langsung misalnya," ucapnya.