Dwi menegaskan, dugaan kasus yang pernah menjerat HRS merupakan kewenangan polisi. Karena itu dia meyakini pemerintah tak akan ikut campur terlalu jauh. Apalagi, sudah keluar SP3 sehingga tak mungkin dibesar-besarkan lagi.
Dwi menilai sejumlah pihak telah menggiring opini seakan-akan pemerintah akan "menyerang" kembali HRS saat datang ke Indonesia. Munculnya isu seperti ini dianggap wajar pada tahun politik. Namun, dia yakin publik cerdas melihatnya.
"Biarkan masyarakat sendiri melihatnya. Baik TKN maupun pemerintah, saya rasa tidak mempermasalahkan kepulangan HRS," ujarnya.
Terkait muncul kabar koalisi kuat antara Prabowo dan Rizieq dalam pilpres, TKN enggan ambil pusing. Menurut Dwi, menjadi hak masing-masing individu untuk menentukan sikap serta pandangan politiknya. Terpenting, pesta demokrasi tetap kondusif.
"TKN akan fokus pada postive campaign, di mana terus memberikan pendidikan politik ke publik soal prestasi dan kinerja Pak Jokowi selama ini," ucap Dwi.